Malam Pelantikan Anggota Pelatuk BSC Angkatan XI
“Dari sekian banyaknya calon anggota Pelatuk BSC 2017, terpilihlah menjadi empat orang peserta yang maju ke pelantikan untuk diresmikan menjadi anggota Pelatuk BSC 2017 angkatan XI.”
Mungkin itu adalah tagline yang masih menjadi ingatan segar bagi para calon anggota Pelatuk BSC 2017 yang nyatanya hingga sekarang semua calon anggota Pelatuk diresmikan menjadi anggota Pelatuk BSC 2017 angkatan XI. Seperti biasa dalam sebuah cerita mereka akan menonjolkan hal yang membuat mereka mengingatnya hingga waktu ia menulis cerita ini. Tidak ada tangisan atau apapun yang membuat haru hara orang-orang seperti biasanya pelantikan. Nyatanya dikerumuni oleh orang-orang yang sudah berpengalaman dalam organisasi yang tahu betul tentang seluk beluk organisasi membuat diri tak berniat untuk menangis. Seperti itulah mungkin keadaan pada pagi buta itu berdiri dengan dikalungkan beraneka jenis slayer pada masing-masing calon anggota.
Setelah itu hening, orang-orang menyebar seraya membawa senter sebagai penerangan satu-satunya malam itu. Misi kali itu dinamakan ‘hidup matimu ditanganku’. Beberapa duga praduga mungkin bermunculan pada pikiran masing-masing dari kami. Ada dua pilihan, menunduk kebawah atau mendongak keatas layaknya seperti menghadapi kehidupan bukan? Itulah mengapa setiap perilaku dapat dikaitkan dengan kehidupan, para pemandang filosofi kehidupan.
Kesempatan pertama dengan dua kertas yang terbungkus rapi oleh plastik tembus cahaya itu. Salah satu karena kami menunduk dan satunya karena kami mendongak. Selalu saja dikaitkan yang berlebihan. Kami menolong dua nyawa sebelum nyawa orang lain dicabut. Seperti itulah mungkin jika dikaitkan dengan kesempatan kehidupan pada film bertajuk thriller ataupun horror. Apa mungkin kita buat film dokumenter saja untuk menceritakan bagaimana keadaan saat itu yang menegangkan dan bertekuk lutut diam membisu layaknya patung yang diteriaki oleh orang-orang.
Kesempatan kedua dengan satu nyawa yang berarti menyelamatkan tiga nyawa dalam dua kali kesempatan. Saat itulah kesolidan kami diuji tetap berteriak bersama meskipun sumpah serapah beberapa orang dikeluarkan untuk memojokkan kami. Kata ikhlas dan tidak ikhlas untuk jawaban kehidupan selanjutnya atau mati membusuk di tempat itu. Beberapa teriakan yang membuat kami kebingungan dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat yang diinginkan oleh mereka-mereka yang sudah bermuka masam. Terlalu pelik memang untuk diceritakan dalam sebuah tulisan. Kami dengan berani mengambil kesempatan ketiga untuk hidup kami.
Kesempatan ketiga dengan waktu yang super singkat itu yang mungkin tidak masuk akal untuk menyelamatkan nyawa kami semua. Tepatlah satu kertas untuk satu nama dan untuk satu nyawa. Dan pada saat itulah sudah tercanangkan, keempat orang itu maju untuk pelantikan.
Kegunaan slayer sebagai penutup mata lebih banyak digunakan saat ini. Dengan penutup mata kami melihat keempat orang tersebut meninggalkan kami para nyawa yang siap membusuk di tempat itu. Beberapa langkah besar dua orang dari mereka terhenti untuk membuktikan betapa solidnya kami. Dan kami diam membisu ketika dipertanyakan pertukaran nyawa seperti lelang perdagangan. Mungkin kami memang membuang kesempatan hidup kami namun pada nyatanya memang kesolidan yang sedang dipertanyakan saat itu. Nyatanya lidah terlalu kelu untuk mengatakan satu kata. Lidah itu sudah menyatu sebagai bagian dari kesolidan kami.
Dan untuk selanjutnya sepertinya kalian sudah mengetahui bagaimana kejadiannya. Kami dilantik, sebuah keputusan yang amat sakral itu ketika diletakkan janji pada dua bendera. Bendera merah putih, janji kami pada negeri dan bendera Pelatuk BSC sebagai janji kami pada Pelatuk BSC. Bagaimana kami bisa dilantik? Mungkin kalian bisa mengubah atau membuat alur cerita seperti praduga yang kalian ciptakan dalam pikiran dalam alam bebas kalian. Yang pastinya dan ditekankan pada inti cerita kami, kami terselamatkan oleh kesolidan kami ketika ego diri dibuang jauh-jauh.
Semarang, 29 Maret 2017
Ditulis oleh : Intan Nawang Wulan (Anggota Baru Angkatan XI/ Pendidikan Biologi 2016)
No Comment to " Malam Pelantikan Anggota Pelatuk BSC Angkatan XI "