Menu

KPPBI 4 Semarang : Ajang Kumpul Bareng Perburungan




Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia (KPPBI 4) @UNNES


         “Peran Generasi Muda dalam Penelitian dan Konservasi Burung. STOP Perburuan dan Perdagangan Ilegal”
           Merupakan kalimat yang digaungkan oleh Ibu Margareta Rahayuningsih selaku Ketua Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia 4 Semarang sekaligus sebagai tema KPPBI tahun ini. Selanjutnya acara dibuka dengan gegap gempita peserta yang memenuhi ruangan utama Auditorium Universitas Negeri Semarang.

           Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung (KPPBI 4) kali ini diadakan di Semarang tepatnya di Universitas Negeri Semarang pada tanggal 8-10 Februari 2018. Seperti halnya acara perburungan yang lain, KPPBI menjadi ajang tempat pertemuan para pengamat burung di Indonesia. Mulai dari berbagai komunitas burung di berbagai universitas maupun masyarakat umum yang peduli dengan perburungan bergabung menjadi satu dalam Auditorium UNNES. Umur pun tak jadi acuannya, mulai dari anak-anak sampai orang tua melebur menjadi satu dalam acara tahunan tersebut.

            KPPBI ini merupakan konferensi burung pertama yang pertama kali saya jejaki dan turut berkecimpung mempersiapkannya dari jauh-jauh bulan. Dengan berbekal emblem hitam berlogo burung Pelatuk Besi betina dan kaos hijau berlogo burung Kepudang Kuduk Hitam dengan sigap turut mengawal jalannya acara KPPBI.

              Disini saya bertemu dengan orang-orang hebat dalam perburungan. Mulai dari mahasiswa-mahasiswa perburungan dari berbagai organisasi di universitas-universitas Indonesia maupun para suhu-orang yang sudah lama berkecimpung di perburungan- yang saling bertukar salam maupun kabar dan berdiskusi mengenai masa depan perburungan Indonesia. Selain itu, acara ini diisi oleh 11 keynote speaker yang nantinya akan mengisi pada hari pertama dan kedua. Untuk hari ketiga, acara akan diisi oleh kegiatan tambahan berupa birdwatching dan workshop.

               Pada hari pertama (8 Februari 2018) setelah acara pembukaan KPPBI 4, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari beberapa keynote speaker. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil karya peserta berupa paper mengenai masalah perburungan di Indonesia yang dibagi menjadi beberapa bilik. Untuk topik abstrak yang digunakan yaitu Burung di Habitat Alami; Burung di Habitat Termodifikasi; Raptor dan Burung Pantai; Penangkaran dan Perdagangan; Ekomorfologi, Ekofisiologi, Etnoornitologi, Parasitologi, Zoonosis, Perilaku dan Molekuler. Begitupun pada hari kedua (9 Februari 2018) yang memiliki agenda sama dengan hari pertama hanya saja di akhir acara ada upacara penutupan KPPBI 4 dengan resmi dan penghargaan dengan beberapa kategori. Dilanjut kegiatan tambahan KPPBI 4 (10 Februari 2018) untuk kegiatan birdwatching yang lokasi pelaksanaannya di Rawapening dan kegiatan workshop yang lokasi pelaksanaannya di Auditorium UNNES dan Fakultas Teknik. Untuk materi workshop yaitu Penelitian dan Konservasi Raptor, Penandaan Burung/IBBS, dan Standarisasi Metode Perkiraan Populasi dan Okupansi Burung.

                Beberapa anggota dan dewan kehormatan Pelatuk BSC juga turut menjadi pemaalah oral pada KPPBI 4. Ketua Pelatuk BSC, Christopher Nicholas Yoshuaki Prakoso mengikuti sidang parallel dengan judulnya Pengembangan Birdwatching Tour Guide Map (BTGM) melalui Kajian Kekayaan dan Kelimpahan Burung dalam Mendukung Potensi Ekowisata di Rawapening Kabupaten Semarang. Selain itu ada juga Erik Prasetyo dan Rina Rahmawati, dewan kehormatan Pelatuk BSC. Raka Aditya Pramunandya dan Ratih Perwita Sari, anggota Pelatuk BSC angkatan X dan XI.  Kelima orang tersebut memaparkan materinya pada hari kedua.

 
Sesi sidang parallel @KPPBI 4

          Saat sesi sidang parallel, terlihat seorang pemuda dengan senyum lebarnya mempresentasikan karyanya di depan orang-orang yang lebih tua darinya. Bilik pemaparannya penuh seketika oleh orang-orang yang penasaran dengan pemaparannya di depan khalayak umum. Dia peserta termuda di acara ini, namanya Kaysan. Dari awal ia menjejakkan kaki di depan Auditorium, ia sudah menjadi sorotan oleh orang-orang. Rasa takjub dan ‘wah’ menyelingkupi saya ketika melihatnya langsung yang sebelumnya hanya mendengar kabar-kabar yang beredar. Dia adalah salah satu generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus perjuangan pengamat dan peneliti burung Indonesia.

              Ada juga sebuah pemandangan yang membuat saya tertarik pada acara KPPBI 4 ini. Mungkin sudah biasa jika terjadi diskusi singkat antar pengamat burung pada suatu acara tetapi ada yang berbeda kali ini yaitu diskusi tersebut tidak lagi menjadi diskusi singkat namun menjadi diskusi panjang untuk menemani malam yang cukup dingin dikarenakan hujan turun cukup lebat. Baik di dalam maupun di luar ruangan utama auditorium, berjejer dan melingkar beberapa orang mengutarakan pendapat mereka mengenai perburungan Indonesia. Ada juga dari mereka yang tertawa membahas cerita lalu, jauh sebelum akhirnya mereka bertemu kembali di KPPBI 4. Mungkin ini terlihat biasa saja bagi orang lain namun bagi saya hal ini adalah sebuah pemandangan kumpul bareng atau yang bisa dikata temu kangen yang mungkin sudah menjadi agenda wajib pada setiap acara sebelum akhirnya berpisah setelah KPPBI 4 selesai.

               Begitupun ketika acara KPPBI 4 selesai, peserta masih berkumpul, berdiskusi di dalam maupun di luar ruang utama. Ada beberapa peserta yang memutuskan untuk berkeliling Semarang sebelum ia pulang ke peraduan. Hal itu membuktikan bahwa diskusi perburungan tidak hanya semata dibicarakan ketika acara berlangsung namun sudah menjadi hal yang biasa untuk dilakukan dan hal yang wajib yang harus dibicarakan ketika ada event dalam dunia perburungan seperti KPPBI 4 diadakan.

          KPPBI selanjutnya, Universitas Andalas-Padang menjadi destinasi berikutnya bagi pengamat dan peneliti burung untuk melanjutkan diskusinya yang sempat terpotong dan semoga dapat terlaksana dengan lebih banyak peserta serta lahirlah sosok-sosok Kaysan yang lain.


Intan Nawang Wulan
Angkatan XI

Share This:

Post Tags:

Pelatuk Bird Study Club

Underbow di bawah HIMA yang bergerak dibidang konservasi burung

No Comment to " KPPBI 4 Semarang : Ajang Kumpul Bareng Perburungan "

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM