Menu

Asian Waterbird Census 2017 Indonesia (AWC 2017)


      Semarang, Indonesia – Asian Waterbird Census 2017 Indonesia (AWC 2017) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Wetlands International yang berkerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk mengambil data mengenai populasi burung air di lahan basah setiap tahunnya. Kegiatan AWC mempunyai tujuan untuk mempertahankan habitat alami dari burung air yang ada, dan mengajak masyarakat sekitar untuk ikut perduli terhadap upaya pesetarian burung air di habitatnya. Kegiatan AWC dilakukan serentak di Asia-Pasifik pada minggu pertama sampai kedua pada bulan Januari

     Mahasiswa pengamat burung yang tergabung dalam Pelatuk Bird Study Club (BSC) Unnes, pada Rabu 18 Januari 2017, turut berpartisipasi dalam Asian Waterbird Census 2017. Pelatuk BSC melakukan kegiatan pengamatan di tiga lokasi yang berbeda, yaitu kawasan mangrove Tapak, kawasan mangrove Tambakrejo, dan kawasan mangrove Mangunharjo. Di setiap kawasan dilakukan pegamatan dan pendataan burung air yang teramati.

     Kami mulai berkumpul pukul 05.00 WIB di depan Gedung Serba Guna (GSG) Unnes. Kami membawa perlengakapan pengamatan seperti teropong binokuler, talysheet, kamera, alat penunjuk waktu, buku mackinnon, dan buku untuk mencatat. Setelah anggota pengamatan lengkap dan peralatan siap, kami menuju ke lokasi masing-masing.

     Pengamatan pertama di Kawasan Mangrove Mangunharjo dilakukan oleh Pelatuk BSC. Setiap tim melakukan pengamatan dimulai dari tambak-tambak milik warga. Pengamatan dilakukan dengan point count dengan mengamati burung di suatu titik pengamatan kemudian dihitung jumlah burung yang diamati. Menjadi hal yang menarik, ketika pengamatan di sekitar tambak, kami harus menyebrang sungai untuk mencapai daerah tambak tersebut dengan tidak menggunakan perahu penyebrangan, melainkan menggunakan gabus berukuran besar. Ketika menyebrang, kami didampingi oleh salah satu pemuda Mangunharjo menggunakan perahu.

     Setelah selesai melakukan pengamatan di daerah tambak, pengamatan dilanjutkan disepanjang jalan menuju Pantai Mangunharjo. Disela-sela pengamatan, kami beristirahat di tepi pantai untuk melepas lelah setelah berjam-jam melakukan pengamatan dan terpapar matahari. Ketika beristirahat kami berdiskusi untuk mengidentifikasi spesies burung yang teramati. Banyak burung air yang teramati di kawasan tersebut.

     Pengamatan kedua dilakukan di kawasan Tambakrejo, oleh tim dua. Di sana, kami langsung disambut oleh kicaun burung-burung air. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke tengah tambak. Perjalanan yang kami tempuh tidaklah mudah. Beberapa kelompok kami kakinya terjerembab ke dalam lumpur, sehingga melakukan pengamatan tanpa alas kaki. Jumlah burung air yang teramati tidak kalah banyak dari kawasan pengamatan yang lain. Baik burung yang sedang disarang, terbang atau seketar bertengger di pohon sekitar tambak.

     Kawasan Tapak adalah lokasi sensus ketiga kami. Kami memulai pengematan dari titik kumpul yaitu gubuk yang aa di sekitar tambak warga. Baru beberapa saat kami berjalan kami dikejutkan dengan kerumunan burung air di sarangnya. Di sana kami menidentifikasi secara langsung. Selain mengidentifikasi kami juga mengambil foto burung tersebut untuk data dan bukti pengamatan. Jalan dipinggir tambak yang kami lalui sangatlah becek karena sepertinya habis turun hujan parahnya lagi tidak jarang kami harus berpapasan dengan ular, akan tetapi itu tidaklah menurunkan semangat kami untuk mengikuti AWC 2017. Setelah kami merasa letih kami beristirahat di pinggir pantai yang berbatasan langsung dengan hutan hutan mangrove. Di sana kami saling bertukar cerita dan mengidentifikasi beberapa burung yang mungkin belum sempat di identifikasi sebelumnya. Sekitar jam 11.00 WIB kami dari ketiga lokasi pengamatan memutuskan untuk mengakhiri pengamatan dan kembali ke kampus.

     Kami senang dan bangga melakuakan kegiatan pengamatan burung air dalam rangka AWC 2017, kami telah berpartisipasi dalam pelestarian burung air dan lahan basah sebagai habitat mereka. Semoga untuk AWC ditahun-tahun berikutnya Pelatuk BSC dapat berpartisipasi dalam sensus burung dan kawasan konservasi air lain yang lebih menarik

Pelatuk BSC…. Save Our Birds !
Pelatuk BSC…. Burungku Burungmu Burung Kita Semua
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ikuti terus kegiatan kami dengan memantau Pelatuk Pedia kami, on :
Instagram : @pelatukbsc.unnes
Facebook : Pelatuk Bsc Unnes
Blogspot : pelatukbscunnes.blogspot.co.id
Article By : 
Titi Alfath (Kepala Divisi Eksplorasi/ Pendidikan Biologi 2013)
Widya Gigih Nurprakoso (Staff Divisi Pengembangan/ Pendidikan Biologi 2015)
Tsania Zuyyina Fithria (Calon Anggota Angkatan XI/ Biologi 2015) 

Share This:

Post Tags:

Pelatuk Bird Study Club

Underbow di bawah HIMA yang bergerak dibidang konservasi burung

No Comment to " Asian Waterbird Census 2017 Indonesia (AWC 2017) "

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM